Bagaimana Sistem Penyebaran Virus COVID-19?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan virus COVID-19 dari satu orang ke orang lainnya bisa melalui beberapa hal termasuk kontak fisik, tetesan, udara, fomite (permukaan yang terkontaminasi) hingga limbah manusia. Berikut ini penjelasan mengenai transmisi atau sistem penyebaran virus COVID-19 yang perlu kamu perhatikan.
1. Kontak dan Transmisi Tetesan
Virus corona bisa menular jika ada kontak langsung maupun tidak langsung dari orang terinfeksi melalui tetesan seperti air liur. Tetesan yang di dalamnya mengandung virus ini bisa keluar ketika orang yang terinfeksi sedang batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi. Dan penularan itu sendiri bisa terjadi ketika seseorang berada dalam jarak kurang lebih 1 meter dengan orang yang terinfeksi dan memiliki gejala pernapasan seperti batuk atau bersin, dimana bisa menjangkau mulut, hidung, atau mata orang yang rentang sehingga mengakibatkan infeksi.
2. Transmisi Melalui Udara
WHO menyatakan bahwa virus Corona juga bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Penularan virus melalui udara dapat terjadi selama prosedur medis yang menghasilkan aerosol. Orang yang rentan dapat menghirup aerosol, dan bisa terinfeksi jika aerosol mengandung virus dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan infeksi di dalam tubuh penerima. Kemungkinan penularan aerosol juga bisa terjadi di dalam ruangan yang cukup ramai, dimana dikombinasikan dengan penularan droplet.
3. Permukaan yang Terkontaminasi
Cara penularan yang selanjutnya adalah ketika seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin, lalu virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata orang yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut. Menurut beberapa penelitian, virus Corona bisa bertahan selama 2 sampai 3 hari di permukaan tertentu. Karena itu, kamu harus rajin membersihkan berbagai permukaan dan hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan dengan bersih.
4. Limbah Manusia
Ada studi yang menunjukkan bahwa partikel virus Corona juga ditemukan pada fecal-oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO mengatakan hingga saat ini, tingkat penularan melalui limbah manusia ini masih rendah, atau bukan menjadi upaya transmisi utama virus