Mengenal Fungsi, Cara Kerja, Hingga Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Posted by: virtu_blog Comments: 0

Mengenal Fungsi, Cara Kerja, Hingga Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Ditinjau oleh dr. Pillipus Resar Andreano, Sp.PA

Pernah membayangkan sebuah mesin penyaring berliter-liter cairan yang bekerja tanpa henti? Bisa dibilang, seperti itulah gambaran ginjal manusia. Fungsi utama ginjal dalam tubuh adalah menyaring darah, agar tubuh tetap sehat.

Karena tugasnya berat, manusia dibekali dengan dua buah ginjal, yang terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang. Bentuknya menyerupai kacang, sebesar kepalan tangan, dan dilengkapi dengan sepasang ureter, kandung kemih, dan uretra. Ingin tahu lebih lanjut tentang fungsi ginjal, cara kerja hingga pemeriksaan fungsi ginjal? Simak pembahasan berikut ini, yuk!

 

Apa Itu Ginjal

Ginjal adalah organ tubuh yang berbentuk seperti kacang, memiliki panjang sekitar 10-12 cm, seukuran kepalan tangan. Letaknya berada di bawah tulang rusuk bagian belakang, dekat dengan bagian tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Ginjal, yang merupakan organ sepasang, memiliki fungsi vital dalam menjaga keseimbangan tubuh. Terdiri dari dua bagian, kiri dan kanan, ginjal mengandung sekitar satu juta nefron, saringan darah yang sangat kecil, yang menjadikan penyaringan darah sebagai tugas utama organ ini. Gangguan pada ginjal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam tubuh.

 

Fungsi Ginjal untuk Tubuh

Ginjal, organ vital berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang belakang, memainkan peran utama dalam menjaga keseimbangan tubuh. Adapun fungsi-fungsinya sebagai berikut:

  • Penyaringan Darah: 

Ginjal bertindak sebagai filter alami yang menyaring darah, membuang zat sisa dan kelebihan cairan yang tidak dibutuhkan.

  • Pengaturan Tekanan Darah: 

Hormon renin yang dihasilkan oleh ginjal membantu mengontrol tekanan darah dengan mengatur volume darah dan kadar natrium.

  • Produksi Eritropoetin: 

Ginjal memproduksi hormon eritropoetin, yang merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. Ini mendukung keseimbangan oksigen dalam tubuh.

  • Pembentukan Urine: 

Melalui proses kompleks yang melibatkan jutaan nefron, ginjal membentuk urine dengan menghilangkan limbah dan mempertahankan zat-zat yang diperlukan, seperti glukosa dan elektrolit.

  • Regulasi Keseimbangan Elektrolit: 

Ginjal membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, termasuk natrium, kalium, dan kalsium.

  • Aktivasi Vitamin D: 

Kelenjar paratiroid merespon sinyal dari ginjal untuk mengaktifkan vitamin D, yang esensial untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang.

  • Eliminasi Zat Beracun: 

Ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan berbagai zat beracun, seperti urea dan kreatinin, melindungi tubuh dari keracunan.

 

Cara dan Tahapan Kerja Ginjal

Ginjal berperan kritis dalam menjaga keseimbangan tubuh dengan melakukan serangkaian tahapan kompleks. Dengan satu juta nefron sebagai unit fungsionalnya, berikut adalah cara dan tahapan kerja ginjal:

  • Penyaringan Darah oleh Glomerulus: 

Tahap pertama dimulai dengan glomerulus, penyaring kecil yang terdapat di setiap nefron. Darah dari arteri ginjal disaring di glomerulus, memisahkan molekul-molekul kecil seperti air, garam, dan limbah.

  • Urine Primer dan Kapsul Bowman: 

Hasil penyaringan darah yang pertama kali dihasilkan disebut urine primer. Cairan ini mengandung air, glukosa, garam, dan urea. Urine primer disimpan sementara di dalam kapsul Bowman.

  • Pembentukan Urine Sekunder melalui Reabsorpsi: 

Urine primer bergerak melalui tubulus proksimal dan lengkung Henle, tahapan ini melibatkan reabsorpsi. Proses ini menyerap kembali zat-zat yang masih berguna, seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu. Urine sekunder yang dihasilkan memiliki tinggi urea.

  • Pengeluaran Zat yang Tidak Diperlukan: 

Urine sekunder dialirkan melalui tubulus distal, dan dalam tahap ini, zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan. Ini mencakup berbagai zat sisa dan kelebihan elektrolit.

  • Penyimpanan dan Pengeluaran Urine oleh Kandung Kemih: 

Urine yang telah dihasilkan dikumpulkan di kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, sinyal dikirim ke otak untuk memberitahu bahwa saatnya buang air kecil. Urine kemudian dikeluarkan melalui uretra.

Tahapan ini mencerminkan kerja kolaboratif glomerulus, tubulus, dan berbagai bagian nefron lainnya dalam mencapai fungsi utama ginjal. Keseluruhan proses ini berkontribusi pada pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta eliminasi zat-zat sisa yang tidak diperlukan. Memahami cara kerja ginjal membantu menghargai kompleksitas organ ini dan menjaga kesehatannya secara optimal.

 

Prosedur Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Penting untuk secara rutin memeriksa fungsi ginjal guna mendeteksi dini potensi masalah kesehatan. Berbagai jenis pemeriksaan dapat dilakukan, melibatkan tes darah dan urin. Berikut adalah beberapa prosedur pemeriksaan fungsi ginjal yang umum dilakukan:

Tes Darah:

  1. Kreatinin Serum: Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah, produk limbah dari otot tubuh. Kadar tinggi dapat menunjukkan gangguan pada ginjal.
  2. Glomerular Filtration Rate (GFR): Mengukur seberapa baik ginjal membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah. Nilai GFR di bawah 60 menandakan masalah ginjal.
  3. Blood Urea Nitrogen (BUN): Mengukur tingkat BUN dalam darah. Peningkatan BUN bisa menandakan penurunan fungsi ginjal.

Tes Urin:

  1. Urin Rutin: Memeriksa warna, kejernihan, dan komposisi urin untuk mendeteksi adanya protein, glukosa, atau darah yang tidak normal.
  2. Albumin-to-Creatinine Ratio (ACR): Mengukur jumlah albumin dalam urin untuk menilai kerusakan ginjal. Kadar albumin yang tinggi dapat menunjukkan masalah ginjal.
  3. Urea dan Elektrolit: Mengevaluasi keseimbangan elektrolit dan kadar urea dalam urin.

Pemeriksaan Imaging:

  1. Ultrasonografi Ginjal: Penggunaan gelombang suara untuk membuat gambar ginjal. Digunakan untuk mengidentifikasi struktur dan ketidaknormalan.
  2. MRI atau CT Scan Ginjal: Memberikan gambaran yang lebih rinci dan mendalam tentang struktur ginjal.

Biopsi Ginjal:

Jika diperlukan, dokter dapat melakukan biopsi ginjal untuk mengambil sampel jaringan ginjal dan mengevaluasi kondisi atau penyakit tertentu.

 

Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Fungsi Ginjal?

Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal sangat disarankan dalam beberapa kondisi, termasuk:

  • Ketika ada riwayat keluarga dengan masalah ginjal.
  • Bagi individu dengan penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
  • Jika mengalami gejala seperti darah pada urine, nyeri saat buang air kecil, peningkatan frekuensi buang air kecil, atau gangguan saat buang air kecil.

Pemeriksaan rutin ini menjadi kunci untuk mendeteksi dini masalah ginjal dan mengambil tindakan preventif atau pengobatan yang sesuai. Kesadaran akan pentingnya pemantauan kesehatan ginjal dapat membantu masyarakat menjaga fungsi organ vital ini untuk kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Nah, itulah beberapa informasi tentang fungsi ginjal, cara kerja hingga pemeriksaan fungsi ginjal. Ginjal memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan mengeliminasi zat-zat sisa. Penting untuk selalu merawat kesehatan ginjal dengan konsumsi air putih yang mencukupi dan menerapkan gaya hidup sehat. 

Virtu Digilab telah menjadi pilihan utama sebagai laboratorium terbaik yang menekankan keamanan pasien dan kepedulian, bertujuan untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan umur panjang pasien. Kami menyajikan pelayanan kesehatan terlengkap dengan memanfaatkan teknologi canggih dan sistem terintegrasi, menjadikan kami sebagai laboratorium klinik dengan standar tertinggi. Dengan fokus pada keselamatan dan perhatian individual, Virtu Digilab berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan yang efektif dan inovatif. Temukan layanan kesehatan terbaik kami untuk mendukung kualitas hidup Anda.Untuk mempermudah akses suplemen atau vitamin yang mungkin dibutuhkan, gunakanlah aplikasi atau website Virtu Digilab. Dengan begitu, menjaga kesehatan ginjal dapat menjadi bagian integral dari upaya menjalani hidup sehat secara keseluruhan.